jajatismail.co.cc - Sistem informasi strategis dapat dimanfaatkan membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan serta mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi:
- Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)
- Ancaman pesaing baru (threat of new entrants)
- Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service)
- Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers)
- Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)
- Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu perlu itemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya peasingnya.
- Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan dapat berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk tertentu suatu pasar.
- Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
- Strategi Pertumbuhan. Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.
- Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptaan rantai nilai (value chain), terdiri atas aktifitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis: utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik perusahaan.
Aktifitas nilai pendukung mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas utama: manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan (pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi.
Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis, misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan. Pada gambar di bawah mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi, menciptakan peluang bisnis baru, memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis adalah:
- Biaya yang lebih rendah
- Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
- Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
- Diferensiasi
- Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa.
- Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para Pesaing.
- Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih.
- Inovasi
- Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
- Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
- Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar
- Mendukung Pertumbuhan
- Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
- Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
- Kembangkan Persekutuan
- Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
- Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak lain.